18 jurus ampuh menyiasati persaingan bisnis (bagian 1)
Kalau bicara soal bisnis memang gak akan ada habisnya. Mulai dari bagaimana cara memperoleh modal saat mulai berbisnis, menjaga pelanggan, Survei pasar, mempertahankan produk agar tidak tersaingi oleh kompetitor, dan sebagainya. Untuk itulah saya mencoba mencari tahu bagaimana cara mensiasati bisnis kita agar tidak kalah oleh kompetitor yang secara terang-terangan maupun tidak dalam menantang usaha kita. Berikut 18 jurus ampuh yang saya peroleh dari buku dan konsultan bisnis terpercaya untuk anda:
A. arah baru tren pemasaran Indonesia
para pelanggan di Indonesia mulai keritis. Mereka sangat
selektif dalam memilih produk ataupun jasa. Pelanggan juga menginginkan
kualitas oke dengan harga terjangkau.selain itu mereka menginginkan layanan prima dalam setiap
transaksi pembelian. Layaanan cepat dan kemudahan adalah harapan setiap
pelanggan. Contoh kecilnya adalah bank BNI dan BRI yang menyediakan mesin ATM
dalam jumlah yang banyak diberbagai lokasi.
Pelanggan masa kini juga memiliki daya beli yang lebih
tinggi. Ini terbukti dari fakta bahwa rata-rata pemilik gadget memiliki lebih
dari satu handphone baik handphone lokal (advan, smartfren, asiafone, nexian,
mito) dan handphone luar negeri. Untuk itu mereka menuntut layanan prima dari
setiap pemasar.
pelanggan inin mendapatkan lebih banyak perhatian. Lihat
saja jasa angkutan fenomenal Go Jek yang memberikan kemudahan bagi para
pelanggannya pergi ke tempat tujuan untuk menghindari macet di Jakarta dan
kota-kota besar di Indonesia. contoh lain adalah restaurant-restaurant yang ada
di kota bandung yang memberikan pelayanan baik menu, fasilitas yang unik dan
berbeda serta layanan yang tidak lebih dari 15 menit plus layanan pribadi yang
ramah dari setiap waitress. Demikian pula, Pegadaian yang menjanjikan
penyelesaian masalah tanpa masalah.
kini minimarket dikota-kota kecil mulai bermunculan.
Supermarket dikota-kota besar pun tumbuh dengan subur. Ini membawa konsekuensi
munculnya persaingan yang semakin kompetitif. Perang harga tidak bisa dihindari
lagi.
Pengguna internet juga semakin meningkat dari tahun ketahun,
khususnya pelanggan anak muda. Kondisi ini harus diimbangi oleh pemasar dengan
membuat webside 2.0 dimana pelanggan dapat memperoleh informasi dan melakukan
komunikasi dengan lebih cepat dan murah.
Kesimpulan:
1. Pelanggan makin kritis
2. Pelanggan ingin mendapatkan layanan prima.
3. Pelanggan memiliki daya beli yang semakin tinggi.
4. pelanggan ingin lebih diperhatikan.
5. Situasi persaingan semakin kompetitif.
6. Pengguna Internet meningkat, khususnya dikalangan anak
muda.
B. Analisis Lingkungan Bisnis
Kondisi perekonomian Indonesia yang tumbuh positif
menyebabkan banyak pesaing tumbuh pesat. Perusahaan lokal banyak mendirikan
outlet cabang di daerah-daerah. Indomart dan alfamart adalah diantaranya yang
begitu agresif. Pertumbuhan ekonomi positif ini juga sampai dirasakan di
daerah-daerah kabupaten, dampaknya masyarakat semakin memiliki daya beli yang
cukup tinggi.
Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi membawa dampak
terhadap perubahan sosial budaya dikalangan masyarakat. Mereka lebih memilih
kemudahan karena memiliki kemampuan membeli. contoh, produk kopi 3 in 1 dan
mobil matic adalah contoh nyata produk yang semakin digemari oleh masyarakat.
Pesaing yang semakin bertambah dan kuat menyebabkan pemasar
harus penuh perhitungan sebelum menentukan strategi bersaing. lawan yang ada
bukan hanya dari dalam negeri, tetapi juga datang dari luar negeri. Pertamina
sekarang harus bersaing dengan shell dari belanda dan petronas dari Malaysia,
tapi saya sarankan pilh aja pertamina kaarena pertamina produk tanah air,
cintailah produk dalam negeri kita...oke. Pemasar hendaknya lebih memfokuskan
diri dengan memfokuskan diri dengan memperhatikan pesaing agresif dan pesaing terdekat
saja, pemasaran tidak perlu melototi semua pesaing.
Pasar hendaknya lebih fokus melayani pelanggan besar, tetapi
bukan berarti pelanggan kecil diabaikan. Pemasar harus menghitung kemampuan
sumber daya perusahaan untuk melayani pelanggan. Dengan berkonsentrasi melayani
pelanggan besar, diharapkan labah yang diperoleh akan meningkat. Pemasar tidak
mungkin dapat melayani semua pelanggan karena sumberdaya yang dimiliki sangat
terbatas.
Yang penting, pemasar harus dapat memilih pelanggan
potensial yang menguntungkan. perhatikan frekuensi pembelian, jumlah pembelian
setiap transaksi, dan pelunasan tepat waktu.
Perusahaan harus dikelola secara professional, artinya
secara antara pemilik-karyawan-pelanggan harus saling menguntungkan. Pemilik
harus memberikan kompensasi yang layak agar karyawan mau bekerja sepenuh hati.
Kalau ini dapat diwujudkan maka karyawan diharapkan mau melayani pelanggan
dengan baik.
Kesimpulan:
Untuk melakukan analisis lingkungan bisnis, pemasar perlu
memperhatikan hal-hal berikut:
1. Perekonomian yang terus tumbuh akan menambah jumlah
pesaing.
2. Pelanggan semakin menginginkan kemudahan terhadap
penggunaan produk.
3. Pesaing semakin agresif.
4. Pelanggan besar harus lebih diperhatikan.
5. Perusahaan harus bekerja professional.
C. Memahami Konsep Dasar Pemasaran
Pada era tahun 20-an, dunia pemasaran mengandalkan harga
murah. Artinya, produk yang dipasarkan dengan harga murah pasti terjual.
Pendekatan ini di sebut dengan ERA PRODUKSI. Pada saat itu Henry Ford, pemilik
mobil ford terkenal, berkata “Pelanggan boleh menginginkan warna apapun,
asalkan warnanya hitam”. artinya, pada masa itu pelanggan tidak punya
alternatif pilihan yang penting harganya murah.
Pada tahun 50-an muncul anggapan bahwa pemasaran adalah
melakukan kegiatan PERIKLANAN dan PENJUALAN. Kedua kegiatan ini dilakukan oleh
perusahaan untuk mempengaruhi pelanggan agar membeli. Hal ini karena pesaing
sudah mulai bermunculan dan pemasar tidak bisa lagi mengandalkan harga murah.
Untuk itu pemasar harus gencar beriklan dan membentuk tim penjualan yang handal
untuk mencapai target penjualan.
ERA PEMASARAN baru muncul tahun 70-an, dimana pelanggan
dianggap sebagai raja. sehingga semua kebutuhan mereka harus dipenuhi. Hal ini
disebabkan terjadinya pergeseran dari pasar penjualan ke pasar pembeli.
Artinya, pada saat itu pelanggan yang lebih memegang peranan karena pelanggan
sudah bebas memilih produk. era ini juga disebut dengan ERA PELANGGAN. Oleh
karena itu, pemasar harus berorientasi kepada pelanggan.
Sejak tahun 1990, pemasar tidak hanya memperhatikan
pelanggan melainkan harus bekerja sama dengan pihak-pihak lain, seperti:
distributor, pemasok, pemerintah, bahkan masyarakat. Inilah yang dikenal dengan
ERA KEMITRAAN. Jika ingin tetap hidup, pemasar harus memikirkan hubungan yang bersifat
jangka panjang.
Pada tahun 2000, tugas pemasar semakin bertambah berat
kaarena tidak cukup hanyaq memuaskan dan membina hubungan dengan pelanggan.
Pemasar dituntut untuk memberikan NILAI kepada pelanggan-bukan sekedar produk.
Artinya, membandingkan Manfaat Yang Akan Diperoleh dengan Pengorbanan Yang
diberikan. Untuk itu, pemasar perlu memadukan manfaat fungsional. Misal, jika
pelanggan membeli lemari es maka ia perlu mendapatkan produk cepat dingin dan
hemat listrik. Sedangkan manfaat emosionalnya adalah merek yang cukup dikenal.
Sebaliknya, pengorbanan yang diberikan oleh pelanggan harus serendah-rendahnya,
missal harga bersaing, layanan cepat, danproduk mudah diperoleh.
Kesimpulan:
Beberapa hal yang perlu dipahami dalam mempelajari konsep
dasar pemasaran:
1. Pada Era Produksi, Pemasar lebih mengandalkan harga
murah.
2. Pada Era Penjualan, Pemasar lebih mengandalkan kemampuan
beriklan dan penjualan.
3. Pada Era Pemasaran, Pemasar lebih mengandalkan atau
berorientasi pelanggan.
4. Pada Era Kemitraan, Pemasar lebih mengedepankan kerjasama
dengan berbagai pihak.
5. Pada Era Nilai Pelanggan, Pemasar harus mampu memberikan
nilai yang berarti kepada pelanggan.
Oke itu dulu yang bisa saya bagikan untuk kawan-kawan yang sedang memulai usaha atau entrepreneur. Semoga bermanfaat.
Sumber:
Tandjung, J. W. 2011. 18
Jurus Ampuh Menyiasati Persaingan Bisnis. Penerbit Andi. Yogyakarta. 94
halaman.